1.1.a.9 Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran KHD
Sintesis
dari berbagai materi
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah pengajaran
dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir
maupun batin. Adapun maksud Pendidikan yaitu: menuntun segala kodrat yang
ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Adapun Pendidikan itu hanya suatu ‘tuntunan’ di dalam hidup tumbuhnya
anak-anak. Pendidikan itu berhubungan dengan kodrat keadaan dan keadaannya
setiap anak. hubungan antara dasar dan keadaan. Keterhubungan antara petlunya
tuntunan dalam pengajaran memiliki ‘konvergensi’. Artinya, keduanya saling
mempengaruhi, hingga garis dasar dan garis keadaan itu selalu tarik-menarik dan
akhirnya menjadi satu. Kemudian dasar jiwa anak merupakan keadaan jiwa
yang asli menurut kodratnya sendiri dan belum dipengaruhi oleh keadaan di luar
diri. Dengan kata lain, keadaan jiwa yang dibawa oleh anak ketika lahir di
dunia. Mengenai dasar jiwa yang dimiliki anak-anak itu, terdapat tiga aliran
yang berhubungan dengan soal daya Pendidikan
Menguasai diri (zelfbeheersching) merupakan tujuan
pendidikan dan maksud keadaban. ‘Beschaving is zelfbeheersching’ (adab itu
berarti dapat menguasai diri), demikian menurut pengajaran adat atau etika.
Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak
pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Perlu
diketahui bahwa budi berarti pikiranperasaan-kemauan, sedangkan pekerti artinya
‘tenaga’. Jadi budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan
hingga menjelma sebagai tenaga.
a. Montessori mementingkan pelajaran panca indra, hingga ujung
jari pun dihidupkan rasanya, menghadirkan beberapa alat untuk latihan panca
indra dan semua itu bersifat pelajaran. Anak diberi kemerdekaan dengan luas,
tetapi permainan tidak dipentingkan
b. Frobel juga mendjaikan panca indra sebagai konsentrasi pembelajarannya,
tetapi yang diutamakan adlah permainan anakanak, kegembiraan anak, sehingga
pelajaran panca indra juga diwujudkan mengjadi barang-barang yang menyenangkan
anak. Namun, dalam proses pembelajarannya anak masih diperintah.
c. Taman Siswa bisa dikatakan memakai kedua metode tersebut,
akan tetapi pelajaran paca indra dan permainan aka itu tidak dipisah, yaitu
dianggap satu. Sebab, salam Taman Siswa terdapat kepercayaan bahwa dalam segala
tingkah laku dan segala kehidupan anak-anak tersebut sudah diisi Sang Maha
Among (Pemelihara) dengan segala alat-alat yang bersifat mendidik si anak
Refleksi
diri
Apakah yang saya percaya tentang murid dan
pembelajaran dikelas sebelum saya memelajari modul ini ?
Dahulu selama
pembelajarn dikelas sebelum saya mengenal program PGP ini dan belum mempelajari
modul ini, perspektif saya terhadap murid sebelumnya merupakan sehelai kertas
bersih yang kosong. Saya beranggapan bahwa murid saya datang pada kelas saya
dengan berupa kertas putih bersih belum ada coretan. Sehingga saya sebagai
pendidik boleh membuat garis lurus, lingkaran, dan gambar-gambar lainnya sesuai
kapaistas saya sebagai pendidik. Adapun berkaitan dengan minat bakat dan budi
pekerti anak saya menganggapnya sama, saya hanya perlu menanamkan dan menumbuhkan
perilaku dan potensi seperti yang saya inginkan pada tujuan pembelajaran.
Adapun
pembelajaran dikelas selama ini saya menanggapnya bahwa pembelajarn merupakan
transfer ilmu pengetahuan dari saya selaku pendidik kepada murid murid saya.
Saya selama ini merasa berpacu dengan waktu untuk mengejar target kurikulum
yang telah dirancang. Selama ini yang saya rasakan jauh sekali dengan kata
‘menuntun’ pada siswa siswa saya karena sebagian besar saya sepertinya menuntut
siswa untuk bisa memenuhi target kurikulum. Dengan anggapan saya selama ini
juga saya sebagian kecil mungkin masih melihat potensi dan bakat mereka namun
tetap yang saya utamakan adalah pencapaian kurikulum pembelajaran harus tuntas
kepada setiap anak.
Apa yang berubah dari pemikiran atau perilaku saya
setelah mempelajari modul ini ?
Pemikiran
saya setelah memelajari modul ini berubah, bahwasannya seorang anak dilahirkan
itu merupakan kertas yang telah memiliki coretan-coretan sendiri, namun coretan
itu masih buram belum jelas. Hal ini sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara
bahwasannya semua anak terlahir dengan garis kodrat dari yang Maha Kuasa yang
tersamar. Maka dalam proses pendidikan itu berkewajiban dan memiliki kekuasaan
dalam menebalkan garis-garis samar tadi pada setiap anak agar menjadi Budi
Pekerti yang baik dan menjadi lebih tebal dan terlihat.
Pendidik layaknya seorang petani yang bertanggung jawab pada setiap tanamannya
agar tumbuh subur tanpa merubah kodrat tumbuhan. Kodrat padi layaknya diberi
pupuk dan dijaga serta dibasmi hamanya untuk menjadi padi yang berkualitas,
tanpa merubah tanaman padi menjadi jagung. Maka dalam pendidikan setelah saya
membaca modul ini pula dikenal dengan ‘Metode Among’ dimana dalam
metode ini merupakan pemeliharaan dengan besar perahatian untuk mendapatlan
tumbuhnya hidup anak baik secara lahir maupun batinya.
Apa yang bisa segera saya terapkan dikelas agar
mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara ?
Yang
perlu saya segera terapkan dikelas adalah pertama mengenali lebih dalam potensi
dan minat dari pada mjurid-murid saya terlebih dahulu. Lalu lebih dalam
mengenal karakter dari setiap individu murid saya. Karena kedeannya dengan
tujuan agar perlakuan yang saya berikan pada setiap anak mungkin akan
berbeda-beda sesuai karakter dan minat bakat masing masing anak.
Yang
kedua adalah merubah ‘mindset’ yang tadinya saya lebih ke menuntut agar
tercapainya kurikulum, kini saya harus ,’menuntun’ siswa-siswa saya agar
mencapai budi pekerti baik dan akhlak yang baik. Tentunya dengan tidak
melupakan target kurikulum sebagai acuan, namun lebih ke memodifikasi kurikulum
agar mengakomodasi dan mengintegrasikan semua kebutuhan karakteristik anak
didik saya dikelas.
Yang
ketiga adalah mengahdirkan dan menumbuhkan karakter anak berdasarkan profile
pelajar pancasila kepada mereka.
Komentar
Posting Komentar