1.4.a.7 Denonstrasi Kontekstual - Budaya Positif
Menerapkan Budaya
Positif Pada Latihan Pramuka Virtual di SMP N 5 Kota Malang
Oleh : Harianto,S.Pd
Guru SDN 1 Benjor dan
Pembina Pramuka di SMPN 5 Kota Malang
Langkah-langkah
dalam menyusun kesepakatan kelas secara runut dan jelas
Kesepakatan
kelas adalah hal yang dibuat di dalam kelas antara guru dengan murid
untuk menjadikan kegiatan belajar sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Guru
dan murid menghargai upaya dan perilaku yang baik dalam proses penyusunan dan
pelaksanaan kesepakatan kelas. Langkah pertama yang dilakukan adalah berdiskusi
dengan murid, menyampaikan alasan kenapa kesepakatan kelas perlu dibuat.
Kemudian menyampaikan tujuan belajar secara umum yang akan dicapai. Untuk
mencapai tujuan tersebut, murid diharapkan dapat belajar dengan nyaman dan
merdeka, tanpa adanya tekanan dan paksaan dari guru atau siswa lain di kelas
tersebut. sehingga kesadaran dan motivasi intrinsik murid dapat terbangun karena
menyadari bahwa belajar adalah kebutuhan yang akan bermanfaat untuk
kehidupannya baik saat ini maupun yang akan datang. Namun guru tidak
terburu-buru memaksakan murid mengikuti kesepakatan kelas. Melainkan berproses.
Tindakan yang dilakukan oleh guru
Mempersilahkan setiap
murid untuk mengusulkan kesepakatan kelas. Mempersilahkan ketua kelas (pratama)
untuk memimpin diskusi. Usulan dari setiap murid diinventarisir untuk dibahas
dan diambil sebagai kesepakatan kelas. Guru mendengarkan apa yang disampaikan
murid. Guru bertindak sebagai fasilitator yang mengarahkan jalannya
kegiatan diskusi kesepakatan kelas. Semua usulan kesepakatan kelas sebagai
budaya positif di sekolah, diambil secara bersama-sama oleh murid dan guru.
Jadi tidak ada paksaan ataupun tekanan dari guru. Kesepakatan kelas dibuat dan
berlaku selama murid masih di kelas tersebut. Dalam pelaksanaannya perlu
konsisten menjalankan kesepakatan kelas.
Percakapan Guru terhadap murid dalam
kesepakatan kelas
Guru menyampaikan
kepada murid bahwasanya kesepakatan kelas sangat penting. Kesepakatan kelas
berasal dari murid, oleh murid dan untuk murid. Memperhatikan sudut pandang
murid, sesuai dengan latar belakang murid di kelas. Makanya dalam membuat
kesepakatan kelas harus bisa dilaksanakan dengan tanggungjawab dan sepenuh
hati. Tidak ada hukuman dalam pelaksanaan kesepakatan kelas dan tidak juga ada
hadiah yang diberikan. Tidak ada ancaman terhadap hasil belajar, namun semua
diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik. Karena jika tidak bisa dilaksanakan
dengan baik, konsekuensinya murid yang akan merasakan juga. Menumbuhkan
motivasi Intrinsik adalah tujuan utama dalam membuat kesepakatan kelas.
Respon Murid dalam kesepakatan kelas
Murid merespon dengan
baik kesepakatan kelas yang akan dibuat dan dilaksanakan. Murid merasa merdeka
dan bahagia, karena tidak ada kekerasan dalam bentuk fisik, psikis, maupun
kekersan dalam bentuk verbal pada kegiatan pembelajaran. hal ini karena
kesepakatan kelas dibuat sesuai dengan kondisi murid di kelas tersebut (melibatkan
murid dalam menyusun kesepakatan kelas).
Keberhasilan dan Tantangan
Keberhasilan dengan
adanya kesepakatan kelas meliputi, siswa menjadi lebih disiplin dalam belajar
karena aturan kelas dibuat oleh mereka.
Murid berfikir
positif, bahwa kesepakatan kelas sangat bermakna.
Belajar lebih
kondusif dengan saling mengingatkan satu sama lain.
Siswa mampu
menempatkan diri sebagai murid dengan saling menghargai antar teman dan
menghormati guru.
Walaupun belajar
melalui daring, namun antara guru dan murid saling mengenal, hal ini bisa
dilihat dari pembelajaran tatap muka online dengan interaksi secara langsung
melalui web camera.
Tantangan yang
dihadapi adalah kolaborasi dengan orang tua yang memiliki kesibukan dalam
pekerjaan untuk mengontrol kegiatan belajar murid di rumah.
Karakter murid yang
berbeda-beda, tidak semua murid bertanggungjawab secara penuh terhadap
kesepakatan kelas dan kurang mandiri.
Menumbuhkan motivasi
Intrinsik tidak semudah seperti yang diungkapkan.Memahami kebutuhan dan tahap
perkembangan anak tidaklah mudah.
Komentar
Posting Komentar